Katak Bertanduk (Megophrys Montana)

July 29, 2019

Whatsapp Image 2019 07 29 At 20.29.23

Mendengar Katak Bertanduk ini, awalnya saya sedikit berpikir ada kaintanya dengan Cryptozoology, karena mendengar ceritanya saja dari Teman saya yang bernama Egi Masro yang berasal dari Sako, Tapan (Sumatra Barat)

Namun beberapa waktu setelah dia bercerita itu, dia mengirimkan gambar Katak Bertanduk itu, langsung saya meminta izin untuk menguploadnya di blog saya ini, Terima kasih Egi.

Photo by Egi Masro

Menurut Egi, dia mendengar suara dentuman di sekitar Hutan Muara Sako, Tapan, Sumatra Barat dari bali kayu di pinggiran sungai, lalu dia langsung ke sana, Yah, karena dia orangnya pemberani, langsung menuju kesana untuk menemukan suara itu, hehe sekaligus membuktikan suara apa itu?

Setelah menemukan Katak ini, dia seperti merasa tidak percaya apa yang dilihat, sebab katanya walaupun dia tinggal di pinggiran hutan, baru kali ini dia menemukan Katak Bertanduk seperti ini,

Menurut Egi, setelah dia mendapatkan katak bertanduk itu, akhirnya dia bisa mengetahui keberadaannya dari suara itu dan tanpa disadari Egi dan temannya telah belajar tentang Katak ini, yang semulanya masih dikaitkan dengan sesuatu mistis, hehehe (maaf saya tidak mendramatisir cerita ini)

Setelah mendengar cerita Egi tersebut, saya akhirnya mencoba berselancar dan bertanya ke Mbah google, tentang Katak Bertanduk ini, ternyata sumbernya banyak sekali di tulis oleh para Ahli. Sedikit saya gambarkan tentang Katak Bertanduk ini, yang saya baca dari berbagai sumber, salah satunya adalah situs mongabay dan wikipedia, walaupun tidak sebagus para ahli yang memaparkannya, maklum saya tidak ada basic di Biologi,hehe

Kata Bertanduk atau dikenal dengan Bahasa Latin Megophrys Montana, Katak bertanduk adalah sejenis katak dari suku Megophryidae, Katak bertanduk ini bertubuh pendek agak gendut, kepala besar dengan runcingan kulit di atas kedua mata dan di ujung moncong yang menyerupai seperi tanduk. Ukuran tubuh umumnya sedang sampai besar, 60-95 mm; katak jantan lebih kecil dari pada betinanya. Megophrys montana menyebar terbatas di Jawa, dan Sumatra Barat. Di Jawa, terutama didapati di pegunungan, di atas 800 m diatas permukaan laut. Makanan kesukaan katak ini adalah serangga kecil.

Dorsal (bagian punggung) berkulit halus, coklat pucat kemerahan sampai coklat tua, dengan sepasang lipatan kulit di punggung, mulai dari bagian tengkuk hingga ke pinggang. Sering dengan sepasang bintil hitam kecil di pundak. Kadang-kadang terdapat sepasang lipatan kulit yang lebih samar dan lebih pendek di masing-masing sisi lateral tubuh, di belakang tangan hingga ke pinggang. Kaki dan tangan lebih kekuningan, dengan lipatan-lipatan kulit melintang bertepi hitam, membentuk coret-coret hitam. Warna hitam juga terdapat di sekitar dan di belakang mata. Iris mata berwarna kemerahan.

Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu keputihan, dengan bintil-bintil agak kasar. Bagian depan kecoklatan kotor, dengan bercak-bercak dan bintik-bintik hitam yang kurang lebih simetris di dagu, leher, tangan dan kaki. Selaput renang di kaki sangat pendek.

Penyamaran yang sempurna dari warna dan bentuk tubuh katak ini di lantai hutan, menyebabkan bangkong bertanduk sulit dikenali di siang hari. Katak ini kerap bersembunyi di bawah serasah hutan, dan baru pada malam hari aktif menjelajahi lantai hutan hingga ke pinggiran sungai. Berudu katak bertanduk memiliki mulut serupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang kurang berarus.

M. montana menyebar terbatas di Jawa dan Sumatra barat. Di Jawa, terutama didapati di pegunungan, di atas 800 m dpl.

Hmm. Akhirnya pun saya tahu bahwa ada Katak Bertanduk hehe, maklum saya kurang membaca.

Dan untuk teman-teman yang akan melakukan penelitian atau hanya sekedar rekreasi, tidak ada salah jika mencobanya di daerah Sako, Tapan, Sumatra Barat, dan bisa langsung ke lokasi atau menghubungi Egi Masro dan aggry Mark Fialdo, Ni saya kasih kontaknya WA/Telpn : +62 822-8892-0395 dan Facebook : Egi Masro

Ayo, Silahkan berkunjung ke Sako, begitu lah ujar pemuda ini, ayo kapan lagi kita dukung wisata yang belum ter-explore secara luas hehe.

Bisa di cek langsung di Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_bertanduk

P.S : Jika ada yang salah dalam penejelasan bisa di komen di kolom komentar, agar saya pun bisa belajar, maklum masih miskin sekali dengan Ilmu Alam, Terima kasih

Leave a Reply:

Your email address will not be published. Required fields are marked *