Randai (Babaliak Ka Nagari)

May 6, 2023

Randai

“BABALIAK KA NAGARI”. Mungkinkah sebuah mimpi ?. Melihat laju dan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta derasnya arus globalisasi diberbagai bidang, seakan jauh panggang dari api. “Babaliak ka nagari” bukan hanya sekedar merobah nama dan aturan-aturan formal dalam menjalankan pemerintahan di tingkat bawah. Jauh dari pada itu, “babaliak ka nagari” adalah upaya mengembalikan semua nilai hidup dan pandangan hidup yang pernah di ajarkan orang tua-tua kita dahulu. Sebagian diajarkan lewat tuturan dan karya seni dan sebagian tertulis dalam tambo-tambo adat.

Mengkaji nilai hidup dan pandangan hidup, berarti membangkitkan kembali adat dan tradisi. Membongkar kembali pusaka-pusaka lama yang mungkin telah terkubur dan terlupakan, bukanlah perkara mudah. Semua tentu butuh perjuangan dan kesungguhan, dan tentu tak dapat kita lakukan jika hanya berseorangan saja. Kebersamaan adalah sebuah kunci bagi tercapainya tujuan mulia. Seperti tertulis dalam adagium adat “Tuah dek sakato, Cilako dek Batupang”.

Jika kita melihat perkembangan jaman, masuknya budaya-budaya asing dan teknologi modern, patutlah kita sedikit khawatir seperti apa ke depannya generasi-generasi muda kita kelak. Mungkinkah mereka masih tahu dan kenal dengan budaya mereka sendiri ?. Akankah kita membiarkan mereka melupakan akar budaya mereka sendiri ?. Bukankah kita sebagai pemangku adat, cadiak pandai, alim ulama, menjadi orang yang sangat bertanggung jawab akan hal itu ?. Patutlah kiranya kita khawatir jika menjadi “Salah Asuhan”.

Sosialisasi dan enkulturasi adalah proses yang tepat dalam memperkenalkan norma-norma dan nilai-nilai budaya. Karna itulah dibutuhkan sarana yang tepat dalam melaksanakan prosesnya. Kekeliruan dalam pemilihan sarana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai budaya dan tradisi, bukan saja membuat prosesnya menjadi panjang dan lama, tapi juga dapat berakibat tidak tepat sasaran.

Seni Tradisi Drama dan Tari Randai yang selanjutnya akan di sebut “Randai tradisi” saja. Randai tradisi merupakan hasil karya cipta dan karsa masyarakat suku Minangkabau yang cukup kompleks. Randai tradisi tidak hanya menari dan berdialog, dalam Randai tradisi terdapat unsur sejarah, petuah, simbol, metafor, ketangkasan/silat, keindahan/tarian. Di dalamnya juga terdapat benda-benda budaya yang ditampilkan seperti gendang, saluang, bansi. Tentu saja di dalamnya terdapat nyanyian yang dilagukan dengan beberapa cara, seperti dendang dan ratapan.

Baca juga : https://dallynfriends-adventure.com/2023/01/17/pacu-jawi-tidak-hanya-pacu-dan-jawi/

Dengan banyaknya atribut budaya yang membentuk seni Randai Tradisi ini, tentu proses sosialisasi dan enkulturasi budaya pada generasi muda dapat lebih effectif dan effisien dilaksanakan. Sehingga proses “Mambangkik batang tarandam” lebih cepat tercapai.

“Tahniah !!!”.

(Arvonceda)

 

https://www.youtube.com/@dallysandra/videos

Leave a Reply:

Your email address will not be published. Required fields are marked *